Utang Memalukan PSSI ke Luis Tragis Sekali Nasib Pelatih Ini
JAKARTA (HN) - Preseden buruk kembali menodai dunia sepak bola Tanah Air. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dikabarkan belum membayar gaji Pelatih Timnas U-23 dan Senior Luis Milla selama tiga bulan, terhitung sejak Juni hingga penyelenggaraan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang berakhir pada Agustus.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) Bidang Hukum PSSI Gusti Randa membenarkan utang tersebut. Menurutnya, gaji pelatih 52 tahun asal Spanyol ini belum dibayar karena PSSI kehabisan bujet pemusatan latihan nasional (pelatnas).
"Sebenarnya bukan urusan kami. Namun, persoalan ini karena tidak adanya bujet lagi dari PSSI untuk membayar Milla selama tiga bulan," kata Gusti kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Rabu (9/5).
Realita tersebut jelas memalukan. Sebagai induk federasi olahraga nasional, PSSI berkewajiban menjalani administrasi profesional. Preseden buruk ini sekaligus mengingatkan kasus tunggakan gaji yang dilakukan PSSI saat kepemimpinan Djohar Arifin Husin. Lima tahun lalu, PSSI menunggak gaji pelatih timnas Nil Maizar dan Fabio Oliveira sebesar Rp 1,4 miliar.
Tanggungan kali ini lebih besar. Federasi pimpinan Edy Rahmayadi memiliki utang setidaknya mencapai Rp 6 miliar, mengingat gaji Milla ada pada angka Rp 2 miliar per bulan. Padahal PSSI berencana memperpanjang kontrak Milla satu tahun ke depan.
"Ketum PSSI (Edy) harus menyelesaikan masalah ini. Pengurus vital organisasi juga harus menindaklanjuti tunggakan. Semoga pekan depan, PSSI dan agen Milla bisa bertemu menyelesaikan hal ini," ungkapnya.
Mantan Deputi Sekjen PSSI Fanny Riawan khawatir situasi saat ini membuat Milla memutuskan tak lagi menukangi timnas. Terlebih, kata Fanny, Milla belum mengetahui rencana perpanjangan kontrak yang diajukan PSSI.
"Kasihan Milla, dia orang asing paling baik yang pernah saya kenal. Gajinya belum dibayar, tapi tetap melatih maksimal," kata Fanny di Solo, Selasa (4/9). "Dia tahu (rencana PSSI dari media). Saya pernah saran ke PSSI, jika tidak punya uang buka saja ke publik. Cari pelatih asing yang angkanya di bawah Milla, tapi kualitas tidak kalah jauh dan memiliki kemampuan bahasa Inggrisnya lebih bagus."
Fanny menyayangkan jika Milla tidak lagi menjadi juru taktik Garuda. Kemampuan pemain Indonesia, diakui Fanny, jauh lebih baik, meskipun Indonesia harus terhenti pada babak 16 besar Asian Games. Evan Dimas dkk kalah adu penalti 3-4 usai bermain imbang 2-2 dengan Uni Emirat Arab.
"Permainan timnas sekarang lebih menghibur, jadi orang bisa sedikit melupakan hasil," ujarnya. "Namun, jika ganti pelatih saya rasa tinggal melanjutkan (program) saja karena anak-anak sudah mulai mengerti pola yang diinginkan Milla," kata Fanny.
Di sisi lain, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) belum bisa berjanji memberi dana pembinaan tambahan untuk PSSI. Pasalnya, PSSI hingga saat ini belum juga menyerahkan laporan penggunaan dana pelatnas Timnas U-23 sebesar Rp 25 miliar untuk persiapan Asian Games.
"Bujet pelatnas PSSI masih banyak semestinya, sehingga cukup untuk membiayai pelatnas dan pelatih," ungkap Deputi IV Peningkatan Prestasi Kemenpora Mulyana.
Tunggakan gaji yang dilakukan PSSI, kata Mulyana, bukan menjadi urusan Kemenpora. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 Tahun 2017 tentang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional menyatakan bahwa pengelolaan dana pelatnas dari Kemenpora langsung dilakukan cabor.
"Sampai saat ini (kemarin) kami belum menerima laporan keuangan mereka sama sekali. Ini sebenarnya urusan PSSI, bukan urusan pemerintah. Langkah selanjutnya kami tetap akan melihat dulu persoalannya setelah pertemuan evaluasi dengan cabor," ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan, Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono dan Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria belum bisa dimintai keterangan. Telepon dan pesan singkat dari HARIAN NASIONAL tidak direspon.
Kasus Tunggakan Gaji Pelatih Timnas
Tahun Pelatih Nominal Utang
2013 Nil Maizar dan Fabio Oliveira Rp 1,4 miliar
2018 Luis Milla Rp 6 miliar
TIMNAS DI BAWAH KENDALI MILLA
14 kemenangan
9 seri
11 kalah
53 gol
32 kebobolan
16 clean sheet
2017 Perunggu SEA Games
Runners-up Aceh World Solidarity
2018 Peringkat tiga PSSI Anniversary Cup
16 besar Asian Games
*Periode Januari 2017 - Agustus 2018 (Timnas Senior dan U-23)
Anggota Komite Eksekutif (Exco) Bidang Hukum PSSI Gusti Randa membenarkan utang tersebut. Menurutnya, gaji pelatih 52 tahun asal Spanyol ini belum dibayar karena PSSI kehabisan bujet pemusatan latihan nasional (pelatnas).
"Sebenarnya bukan urusan kami. Namun, persoalan ini karena tidak adanya bujet lagi dari PSSI untuk membayar Milla selama tiga bulan," kata Gusti kepada HARIAN NASIONAL di Jakarta, Rabu (9/5).
Realita tersebut jelas memalukan. Sebagai induk federasi olahraga nasional, PSSI berkewajiban menjalani administrasi profesional. Preseden buruk ini sekaligus mengingatkan kasus tunggakan gaji yang dilakukan PSSI saat kepemimpinan Djohar Arifin Husin. Lima tahun lalu, PSSI menunggak gaji pelatih timnas Nil Maizar dan Fabio Oliveira sebesar Rp 1,4 miliar.
Tanggungan kali ini lebih besar. Federasi pimpinan Edy Rahmayadi memiliki utang setidaknya mencapai Rp 6 miliar, mengingat gaji Milla ada pada angka Rp 2 miliar per bulan. Padahal PSSI berencana memperpanjang kontrak Milla satu tahun ke depan.
"Ketum PSSI (Edy) harus menyelesaikan masalah ini. Pengurus vital organisasi juga harus menindaklanjuti tunggakan. Semoga pekan depan, PSSI dan agen Milla bisa bertemu menyelesaikan hal ini," ungkapnya.
Mantan Deputi Sekjen PSSI Fanny Riawan khawatir situasi saat ini membuat Milla memutuskan tak lagi menukangi timnas. Terlebih, kata Fanny, Milla belum mengetahui rencana perpanjangan kontrak yang diajukan PSSI.
"Kasihan Milla, dia orang asing paling baik yang pernah saya kenal. Gajinya belum dibayar, tapi tetap melatih maksimal," kata Fanny di Solo, Selasa (4/9). "Dia tahu (rencana PSSI dari media). Saya pernah saran ke PSSI, jika tidak punya uang buka saja ke publik. Cari pelatih asing yang angkanya di bawah Milla, tapi kualitas tidak kalah jauh dan memiliki kemampuan bahasa Inggrisnya lebih bagus."
Fanny menyayangkan jika Milla tidak lagi menjadi juru taktik Garuda. Kemampuan pemain Indonesia, diakui Fanny, jauh lebih baik, meskipun Indonesia harus terhenti pada babak 16 besar Asian Games. Evan Dimas dkk kalah adu penalti 3-4 usai bermain imbang 2-2 dengan Uni Emirat Arab.
"Permainan timnas sekarang lebih menghibur, jadi orang bisa sedikit melupakan hasil," ujarnya. "Namun, jika ganti pelatih saya rasa tinggal melanjutkan (program) saja karena anak-anak sudah mulai mengerti pola yang diinginkan Milla," kata Fanny.
Di sisi lain, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) belum bisa berjanji memberi dana pembinaan tambahan untuk PSSI. Pasalnya, PSSI hingga saat ini belum juga menyerahkan laporan penggunaan dana pelatnas Timnas U-23 sebesar Rp 25 miliar untuk persiapan Asian Games.
"Bujet pelatnas PSSI masih banyak semestinya, sehingga cukup untuk membiayai pelatnas dan pelatih," ungkap Deputi IV Peningkatan Prestasi Kemenpora Mulyana.
Tunggakan gaji yang dilakukan PSSI, kata Mulyana, bukan menjadi urusan Kemenpora. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 Tahun 2017 tentang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional menyatakan bahwa pengelolaan dana pelatnas dari Kemenpora langsung dilakukan cabor.
"Sampai saat ini (kemarin) kami belum menerima laporan keuangan mereka sama sekali. Ini sebenarnya urusan PSSI, bukan urusan pemerintah. Langkah selanjutnya kami tetap akan melihat dulu persoalannya setelah pertemuan evaluasi dengan cabor," ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan, Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono dan Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria belum bisa dimintai keterangan. Telepon dan pesan singkat dari HARIAN NASIONAL tidak direspon.
Kasus Tunggakan Gaji Pelatih Timnas
Tahun Pelatih Nominal Utang
2013 Nil Maizar dan Fabio Oliveira Rp 1,4 miliar
2018 Luis Milla Rp 6 miliar
TIMNAS DI BAWAH KENDALI MILLA
14 kemenangan
9 seri
11 kalah
53 gol
32 kebobolan
16 clean sheet
2017 Perunggu SEA Games
Runners-up Aceh World Solidarity
2018 Peringkat tiga PSSI Anniversary Cup
16 besar Asian Games
*Periode Januari 2017 - Agustus 2018 (Timnas Senior dan U-23)
No comments:
Post a Comment