Terungkap! Inilah 3 Alasan Mengapa PSG Takluk Dikandang Liverpool Di Matchday Perdana

Liverpool berhasil bangkit dari keterpurukan mereka kala bertanding di kancah Eropa selama kurang dari empat bulan setelah kekalahan di final Liga Champions kontra Real Madrid. The Reds sukses menumbangkan Paris Saint-Germain di laga pembuka untuk Grup C Liga Champions.


Bagi Paris Saint-Germain seharusnya musim ini menjadi musimnya mereka. Dimana pada musim lalu, Les Parisiens gagal merengkuh mahkota Liga Champions, walaupun mereka telah menggelontorkan banyak uang untuk mendatangkan Neymar dari Barcelona dengan memecahkan rekor transfer dunia. Serta kehadiran wonderkid asal Prancis Kyilian Mbappeyang tampil apik di Piala Dunia 2018 dan sukses membawa pulang trophy tersebut.

Namun sepertinya PSG masih kesulitan untuk menemukan performa terbaikknya di pentas Eropa. Pada matchday perdana Grup C mereka berhasil dikalahkan oleh Liverpool yang tampil dominan dan berhasil bangkit dimenit-menit akhir pertandingan di hadapan pendukungnya sendiri, dan superstar PSG Neymar bagai hilang dalam pertandingan tersebut. Namun, PSG masih mempunyai peluang yang lebar untuk dapat lolos ke fase selanjutnya dengan catatan mereka harus tampil lebih baik lagi.

Dengan pemain-pemain berkualitas seperti Thiago Silva, Marquinhos, Presnel Kimpembe, Thomas Meunier dan bahkan mantan bintang Bayern Munich, Juan Bernat, kecil kemungkinan PSG akan kebobolan tiga gol. Namun koordinasi antar pemain yang masih buruk membuat gol-gol tersebut tak dapat dihindari. Yang pertama, adalah antisipasi yang gagal dari Thiago Silva yang membuat Daniel Sturridge menceploskan gol pembuka melewati kiper PSG, Alphonse Areola.

Dan bahkan setelah itu juara Ligue 1 musim lalu tersebut kelimpungan untuk menutup pergerakan Trent Alexander Arnold, James Milner dan bahkan Mohamed Salah yang mengeksploitasi di sisi kanan pertahanan mereka.

Situasi bagi anak-anak asuh Thomas Tuchel kian memburuk kala Juan Bernat melanggar Gini Wijnaldum di kotak penalti. Dan wasit tanpa ragu menunjuk titik putih dan James Milner yang dipercaya jadi algojo sukses menggandakan keunggulan.

Puncak dari lemahnya lini pertahanan PSG adalah ketika Roberto Firmino berhasil mencetak gol kemenangan bagi Liverpool ketika Firmino yang menerima umpan pendek dari Virgil van Dijk sukses merangsek masuk dan memperdaya Marquinhos. Dengan kaki kanan, ia melepas tembakan akurat ke sudut gawang Areola.


Memainkan tiga pemain belakang yang ortodoks selalu memiliki masalah tersendiri, terutama ketika mengorbankan seorang gelandang bertahan. Tanpa hadirnya Marco Verratti, mitra lini tengahnya Adrien Rabiot berjuang untuk melakukan tugasnya dengan ekstra. Bintang asal Italia tersebut diusir oleh wasit ketika PSG takluk dari Real Madrid di leg kedua babak 16 besar musim lalu sehingga ia harus absen dipertandingan kali ini melawan Liverpool.

Akan tetapi dengan Adrien Rabiot dan Angel Di Maria bermain lebih terpusat, banyak yang mengharapkan Les Parisiens akan baik-baik saja, tetapi seperti yang dikatakan oleh Jordan Henderson sebelum pertandingan, "Jika Verratti hilang besok, saya akan mengatakan bahwa hal tersebut merupakan pukulan besar bagi PSG."

PenampilanJordan Henderson dan James Milner di lini tengah Liverpool membuat mati pergerakan Adrien Rabiot serta Angel Di Maria, dengan atau tanpa bola. Hal Ini membuat dampak yang signifikan, karena PSG harus bermain dengan bola-bola panjang atau bahkan Mbappe dan Cavani turun lebih jauh kedalam untuk membantu Rabiot dan Di Maria di lini tengah.

Lini tengah PSG sedikit lebih baik ketika Julian Draxler masuk menggantikan striker Edinson Cavani. Sebuah keputusan yang keliru ketika Thomas Tuchel tidak memainkan pemain asal Jerman tersebut di awal pertandingan.

Dengan status sebagai bintang kelas dunia dengan kualitas mumpuni dan menjadi pemain termahal saat ini seharusnya dapat mengubah jalannya pertandingan. Neymar memiliki semuanya akan tetapi dalam pertandingan melawan Liverpool lalu ia seperti hilang di tengah lapangan.

Pemain yang saat ini gercar dikaitkan untuk pindah ke Real Madrid tersebut menghilang ketika tim sangat membutuhkannya. Oleh karena itu, Trent Alexander Arnold menguasai sisi sayap kanan dengan leluasa, karena bintang asal Brasil tersebut menolak untuk menekan dan PSG harus membayar mahal atas performa Neymar tersebut.

Akan tetapi Neymar juga sukses memberikan sebuah kontribusi bagi gol kedua PSG yang berawal dari Kesalahan Mohamed Salah yang berujung pada serangan balik cepat yang dipimpin Neymar. Pemain berusia 27 tahun tersebut meneruskan bola pada Mbappe dan sepakannya sukses menjebol gawang Liverpool yang dikawal oleh Alisson.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

No comments:

Post a Comment