Tanggapan Philipp Lahm soal Mundurnya Mesut Ozil dari Timnas Jerman yang Kontroversi
Phillipp Lahm memang pernah menjadi rekan setim Mesut Ozil di Timnas Jerman.
Keduanya bahkan memenangkan Piala Dunia bersama pada tahun 2014 lalu.
Namun, setelah kemenangan tersebut, mantan Kapten Timnas Jerman itu memutuskan untuk pensiun di tahun yang sama.
Kini, Lahm juga ikut menanggapi kontroversi terkait mundurnya Ozil dari Timnas Jerman.
Menurut pria 34 tahun itu, yang penting dalam sebuah tim adalah semangat dari para pemainnya.
"Yang paling penting adalah adanya semangat dari tim,"ujar Lahm seperti dikutip TribunWow.com dari Marca, Jumat (7/9/2018).
Selain itu, diperlukan pemimpin yang bisa mengetahui masalah yang ada.
"Mereka semua bersama dan pemimpinnya bisa mendeteksi masalah yang ada, dan bekerja sehingga masalah itu tidak tumbuh," lanjutnya.
Seperti yang diketahui, pada Juli 2018 lalu Ozil memutuskan gantung sepatu dari Timnas Jerman.
Alasan pensiunnya dari Timnas Jerman juga sempat menjadi kontroversi.Pemain 29 tahun itu mengaku memutuskan pensiun lantaran merasa mendapat perlakuan diskriminatif dari beberapa pihak.
Bahkan, diskriminasi tersebut tak hanya datang dari politisi Jerman saja, namun juga Presiden Federasi Sepakbola Jerman (DFB) Reinhard Grindel.
Ozil bahkan menyebut Grindel berusaha untuk menghalangi dirinya berpartisipasi di ajang Piala Dunia 2018 bersama Timnas Jerman.
Namun, upaya ini rupanya tak disetujui Manajer Bisnis Timnas Jerman Olivier Bierhoff dan Pelatih Timnas Jerman Joachim Low.
Setelah gagalnya Jerman lolos ke babak 16 besar di Piala Dunia 2018, dirinya masih terus mendapat tekanan, khususnya dari Reinhard Grindel dan beberapa suporter Jerman.
Ia bahkan terlihat adu mulut dengan seorang suporter Jerman menyusul kekalahan Die Mannschaft dari Korea Selatan 0-2.
Oleh sebab itu, setelah berbagai pertimbangan, gelandang 29 tahun ini memutuskan untuk pensiun dari Timnas Jerman.
Sementara itu, Ozil telah tampil sebanyak 92 kali dan mencetak gol sebanyak 23 kali sejak memulai debutnya dengan Timnas Jerman pada tahun 2009.
Ia pun turut andil besar pada kemenangan Jerman di Piala Dunia 2014 dari Argentina.
Menurutnya perlakuan yang ia dapatkan dari pihak DFB membuatnya tak ingin lagi menggunakan jersey Timnas Jerman.
Keduanya bahkan memenangkan Piala Dunia bersama pada tahun 2014 lalu.
Namun, setelah kemenangan tersebut, mantan Kapten Timnas Jerman itu memutuskan untuk pensiun di tahun yang sama.
Kini, Lahm juga ikut menanggapi kontroversi terkait mundurnya Ozil dari Timnas Jerman.
Menurut pria 34 tahun itu, yang penting dalam sebuah tim adalah semangat dari para pemainnya.
"Yang paling penting adalah adanya semangat dari tim,"ujar Lahm seperti dikutip TribunWow.com dari Marca, Jumat (7/9/2018).
Selain itu, diperlukan pemimpin yang bisa mengetahui masalah yang ada.
"Mereka semua bersama dan pemimpinnya bisa mendeteksi masalah yang ada, dan bekerja sehingga masalah itu tidak tumbuh," lanjutnya.
Seperti yang diketahui, pada Juli 2018 lalu Ozil memutuskan gantung sepatu dari Timnas Jerman.
Alasan pensiunnya dari Timnas Jerman juga sempat menjadi kontroversi.Pemain 29 tahun itu mengaku memutuskan pensiun lantaran merasa mendapat perlakuan diskriminatif dari beberapa pihak.
Bahkan, diskriminasi tersebut tak hanya datang dari politisi Jerman saja, namun juga Presiden Federasi Sepakbola Jerman (DFB) Reinhard Grindel.
Ozil bahkan menyebut Grindel berusaha untuk menghalangi dirinya berpartisipasi di ajang Piala Dunia 2018 bersama Timnas Jerman.
Namun, upaya ini rupanya tak disetujui Manajer Bisnis Timnas Jerman Olivier Bierhoff dan Pelatih Timnas Jerman Joachim Low.
Setelah gagalnya Jerman lolos ke babak 16 besar di Piala Dunia 2018, dirinya masih terus mendapat tekanan, khususnya dari Reinhard Grindel dan beberapa suporter Jerman.
Ia bahkan terlihat adu mulut dengan seorang suporter Jerman menyusul kekalahan Die Mannschaft dari Korea Selatan 0-2.
Oleh sebab itu, setelah berbagai pertimbangan, gelandang 29 tahun ini memutuskan untuk pensiun dari Timnas Jerman.
Sementara itu, Ozil telah tampil sebanyak 92 kali dan mencetak gol sebanyak 23 kali sejak memulai debutnya dengan Timnas Jerman pada tahun 2009.
Ia pun turut andil besar pada kemenangan Jerman di Piala Dunia 2014 dari Argentina.
Menurutnya perlakuan yang ia dapatkan dari pihak DFB membuatnya tak ingin lagi menggunakan jersey Timnas Jerman.
No comments:
Post a Comment