Demi Indonesia Bintang Ini Tolak 2 Klub Asia Dan Eropa Namun, Dia Kini Pilih Bermain di Timnas U-23
Ini adalah sebuah perjalanan cukup panjang bagi pemain yang sempat menjadi bintang dalam Timnas Indonesia U 19 beberapa waktu lalu, ketika itu dibawah kepemimpinan Indra Sjafri berhasil membuat Indonesia merasakan gelar juara dari Piala AFF di era pemain satu ini.
Ya, nama Evan Dimas memang sangat begitu tampil menawan ketika itu, bagaimana dia sukses menyajikan sebuah penampilan yang tidak bisa disebut berada pada skill rata-rata pemain lainnya dia sama seperti halnya Egy Maulana Vikri yang memiliki kualitas bertanding di atas rata-rata pemain lainnya.
Namun, siapa sangka Evan Dimas ternyata memiliki rentetan kisah perpindahan klub yang cukup menarik mengiringi perjalanan kariernya saat itu. Evan Dimas membuat sebuah pencapaian luar biasa di usia mudanya sehingga berhasil di lirik klub-klub ternama Eropa.
Bahkan ketika itu, sosok pemain asal Surabaya ini sukses menyita perhatian tiga klub luar Indonesia, dan dua diantaranya di tolak mentah-mentah Evan Dimas demi mewujudkan mimpinya bermain di Eropa. Ketika itu Evan menginginkan bisa bermain di Eropa dan negara tujuannya itu adalah Spanyol.
Ketika itu Gede menuturkan pendapat bahwa: "Sepak bola Spanyol bisa mendukung karier Evan Dimas sesuai dengan ciri khas permainannya,''ujar Gede.
Ketika itu juga Evan Dimas menolak tawaran bermain dari Brisbane Roar dari Australia dan tim asal Jepang, Jubilo Iwata Jepang yang digadang-gadang menjadi klub peminat Evan dari level Asia.
Namun sayangnya pada akhirnya Evan ternyata menghabiskan waktu di LIga Sepak bola Malaysia, Saat ini Evan Dimas bergabung dengan Selangor FA. Bersama Selangor FA kariernya juga tidak jelek-jelek amat sehingga dia masuk dalam rencana Luis Milla untuk menghadapi Asian Games mendatang.
Evan Dimas akan menjadi pemain yang cukup di favoritkan Milla sebab dia bakal menjadi pengatur ritme permainan tim dari sektor lini tengah, ini tentunya akan menjadi sebuah keuntungan tersendir sebab di lini depan Timnas Indonesia U 23 ini kita tidak memiliki stok pemain depan yang cukup mumpuni.
Bisa dikatakan Timnas Indonesia U 23 ini seperti Timnas Prancis di Piala Dunia 2018, di mana mereka bermain tanpa striker mumpuni hanya saja efektivitas serangan dari gelandang dan sayap serang mereka sangat tajam.
Kira-kira mampukah Evan mengulang kejayaan Timnas Indonesia seperti tahun di mana ia menjadi juara Piala AFF?
Ya, nama Evan Dimas memang sangat begitu tampil menawan ketika itu, bagaimana dia sukses menyajikan sebuah penampilan yang tidak bisa disebut berada pada skill rata-rata pemain lainnya dia sama seperti halnya Egy Maulana Vikri yang memiliki kualitas bertanding di atas rata-rata pemain lainnya.
Namun, siapa sangka Evan Dimas ternyata memiliki rentetan kisah perpindahan klub yang cukup menarik mengiringi perjalanan kariernya saat itu. Evan Dimas membuat sebuah pencapaian luar biasa di usia mudanya sehingga berhasil di lirik klub-klub ternama Eropa.
Bahkan ketika itu, sosok pemain asal Surabaya ini sukses menyita perhatian tiga klub luar Indonesia, dan dua diantaranya di tolak mentah-mentah Evan Dimas demi mewujudkan mimpinya bermain di Eropa. Ketika itu Evan menginginkan bisa bermain di Eropa dan negara tujuannya itu adalah Spanyol.
Ketika itu Gede menuturkan pendapat bahwa: "Sepak bola Spanyol bisa mendukung karier Evan Dimas sesuai dengan ciri khas permainannya,''ujar Gede.
Ketika itu juga Evan Dimas menolak tawaran bermain dari Brisbane Roar dari Australia dan tim asal Jepang, Jubilo Iwata Jepang yang digadang-gadang menjadi klub peminat Evan dari level Asia.
Namun sayangnya pada akhirnya Evan ternyata menghabiskan waktu di LIga Sepak bola Malaysia, Saat ini Evan Dimas bergabung dengan Selangor FA. Bersama Selangor FA kariernya juga tidak jelek-jelek amat sehingga dia masuk dalam rencana Luis Milla untuk menghadapi Asian Games mendatang.
Evan Dimas akan menjadi pemain yang cukup di favoritkan Milla sebab dia bakal menjadi pengatur ritme permainan tim dari sektor lini tengah, ini tentunya akan menjadi sebuah keuntungan tersendir sebab di lini depan Timnas Indonesia U 23 ini kita tidak memiliki stok pemain depan yang cukup mumpuni.
Bisa dikatakan Timnas Indonesia U 23 ini seperti Timnas Prancis di Piala Dunia 2018, di mana mereka bermain tanpa striker mumpuni hanya saja efektivitas serangan dari gelandang dan sayap serang mereka sangat tajam.
Kira-kira mampukah Evan mengulang kejayaan Timnas Indonesia seperti tahun di mana ia menjadi juara Piala AFF?
No comments:
Post a Comment