Bocah 20 Tahun Bandel Dan Nakal Sampai Jadi BIntang Supoer Star, Hajar 8-1 Indonesia, Ia Masuk Nomine FIFA Dan Tolak Madrid

Berbicara mengenai pemain terbaik di ajang Piala Dunia 2018 Rusia, selain gelandang Kroasia Luka Modric yang terpilih sebagai pemain terbaik turnamen, Thibaut Courtois (Belgia) sebagai peraih Golden Glove, Harry Kane (Inggris) meraih gelar top skor dan Kylian Mbappe (Prancis) bergelar pemain muda terbaik, ada salah satu pemain menonjol yang sebenarnya juga layak diberikan penghargaan tersendiri. Ia adalah Eden Michael Hazard, yang menjadi leader bagi klub Chelsea sekaligus kapten dari generasi emas Belgia.


Namanya berdiri sejajar dengan duo mega bintang Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi di dalam top 10 nomine Pemain Pria Terbaik FIFA 2018, yang dirilis pada Selasa (24/08/2018). Ada pula trio pemenang Piala Dunia, Mbappe, Antoine Griezmann dan Raphael Varane dari Tim Nasional Prancis, serta kompatriotnya Kevin de Bruyne yang merupakan bintang utama jawara Premier League Manchester City. Adapun pengumuman pemenang penghargaan bergensi dari FIFA tersebut, akan dilangsungkan di London pada 24 September 2018 mendatang.

Tentunya menarik untuk kita nantikan, akankah Hazard dan delapan pemain lain mampu memutus rantai Cristiano yang sanggup menyabet gelar pemain terbaik FIFA pada dua edisi sebelumnya? No.10 The Blues sendiri tampil naik turun di sepanjang musim 2017/18, dan terbukti ia gagal mengantarkan timnya finis di posisi empat besar Premier League dan harus terlempar ke kompetisi kasta kedua UEFA, Liga Europa, di musim ini. Meskipun sanggup mencetak 17 gol dan 13 assist dalam 52 game, namun cedera di awal musim dan inkonsistensi permainan melanda pemain 27 tahun itu.

Mungkin harapannya untuk memenangi trofi pemain terbaik FIFA bisa dibilang tipis, mengingat ia hanya berharap pada nilai performa luar biasa di Rusia. Hazard mampu menjaringkan bola sebanyak 3 kali dan turut serta men-set piece 2 gol bagi rekannya dalam 6 kali bertanding, serta mengantarkan Rode Duivels meraih juara ketiga di ajang empat tahunan antar-benua tersebut. Meskipun demikian, tak mengurangi ketertarikan juara Liga Champions Real Madrid kepada pemain kelahiran La Louvere itu, yang selalu saja dikaitkan akan kepindahan ke Santiago Barnebeu hampir disetiap edisi bursa transfer.


Hazard dikatakan menolak pinangan Madrid, dan memilih untuk tetap bertahan di Stamford Bridge, di mana bos baru Maurizio Sarri menyatakan akan berupaya untuk meningkatkan level permainannya yang sudah tinggi.

Pemain yang lahir pada 7 Januari 1991 ini adalah salah satu pribadi yang menarik dan menyenangkan, selain menjadi sorotan karena skillnya yang menakjubkan di atas rumput hijau, Eden Hazard juga dikenal sebagai seorang yang terkadang bandel di satu sisi, namun juga terkadang sangat humoris. Ia adalah sosok protagonis saat Belgia keluar sebagai tim terbaik ketiga di pergelaran Rusia,

Hazard muda, kala itu masih berusia 20 tahun, sewaktu karirnya sedang menanjak bersama LOSC Lille pada tahun 2011, pernah terlibat salah satu momen paling memalukan di sepanjang hidupnya dan terkenal dengan istilah kontroversi "Burgergate". Ia menjadi salah satu punggawa Belgia yang menghadapi Turki di kualifikasi Piala Eropa 2012, tapi gagal memberikan dampaknya yang membuat pelatih Georges Leekens menariknya keluar saat laga baru berjalan 60 menit.

Tak terima dengan keputusan Leekens, Hazard pun menolak menjabat tangan pelatihnya dan ngeloyor menuju ruang ganti. Bukan hanya itu saja, ia juga langsung meninggalkan stadion meskipun pertandingan masih berlangsung, dan tertangkap kamera media tengah menyantap burger di salah satu restoran cepat saji di Brussels bersama keluarganya. Akibat tindakannya tersebut, ia pun diskors dua pertandingan, yang sedikit banyaknya mempengaruhi kegagalan Belgia lolos ke Piala Eropa 2012.


Selain bandel, Hazard pun pernah terlibat insiden yang membuatnya dicap sebagai pesepakbola nakal yang sedikit menjurus ke brutal. Ceritanya, Eden pernah diusir keluar lapangan pada pertandingan semifinal Capital One-Cup pada 23 Januari 2013, di mana saat itu ia tertangkap mata wasit menendang seorang bocah ball boy berusia 17 tahun, Charlie Morgan, yang nampak berusaha untuk mengulur waktu ketika hendak mengembalikan bola.

Hazard jelas merasakan frustasi dengan game masih berjalan 0-0, padahal The Blues telah tertinggal 2 gol di leg pertama, sehingga emosinya meledak ketika morgan melakukan aksi penguluran waktunya. Meskipun ada yang kontra, namun banyak pula yang bersimpati pada kasus Hazard tersebut, dan salah satunya adalah Redknapp yang berkata: "Hazard ingin menyodok bola ke dalam lapangan, tetapi kenapa anak itu tetap tergeletak ditempatnya? Aku tak bisa membayangkan betapa frustasinya dia. Anda adalah pemain yang ingin mencapai final, tetapi ada seorang anak yang bertingkah seolah idiot yang tidak segera memberikan bola kepada Anda," belanya.

Di balik sosoknya yang terlihat serius dan selalu ingin menampilkan yang terbaik di atas lapangan, ternyata pemain mungil 173 cm ini juga merupakan pribadi yang suka bercanda. Itu jelas terlihat saat ia menanggapi secara santai 'olok-olok' dari rekan-rekannya yang menghadiahkan trofi Ballon d'Wood kepadanya pada Januari 2014.

Hazard memang tak meraih gelar Ballon d'Or 2013, dan sebagai gantinya, winger Chelsea ini dianugerahi 'Ballon d'Wood' oleh rekan-rekan setimnya. Piala itu terbuat dari kayu, namun Hazard tak merasa mendapat hinaan dari rekan-rekannya. Ia sangat senang dan bersedia berpose dengan trofi itu, dan menuliskan sesuatu dalam akun Instagram-nya, "Bagiku ini bukan Ballon d'Or, tapi Ballon d'Wood."

Eden Hazard dan kolega bersama pelatihnya Jose Mourinho pernah melakukan kunjungan ke Indonesia, dan sekalian melakoni laga persahabatan melawan BNI Indonesia All Stars pada 25 Juli 2013. Kapten Belgia mencetak gol penalti pembuka skor kemenangan 8-1 untuk The Blues, dan beberapa kali mengirimkan umpan kunci yang membahayakan gawang Kurnia Meiga Hermansyah.

Untuk memulihkan kembali memori UCers, kami tak lupa menyertakan video aksi dari Hazard dan kawan-kawan saat memberikan pelajaran berharga bagi skuad Garuda Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno.

Pertandingan itu sendiri hanya berjalan satu arah, di mana Andik Vermansyah cs terlihat tertinggal jauh secara level permainan. Indonesia All Stars memang sanggup mencetak satu gol hiburan di menit ke-69, namun hanya saja, gol itu juga tercipta dari bunuh diri bek The Blues Wallace.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

No comments:

Post a Comment